Rabu, 11 Agustus 2010

Alangkah Lucunya Negeri ini "Indonesia" terkait Globalisasi

Globalisasi dan segala tetek bengeknya .........................

Hari, Tanggal :Selasa, 10 Agustus 2010
Pukul            : 15.00-16.30
Tempat         : Ruang E.1.3 FISIPOL UMY

tepat 1 hari sebelum puasa dan tepanya pada pukul 03 sore s/d 1/2 5, saya dan teman-teman saya yang lain mengkuti kuliah untuk mata kuliah 'pengantar globalisasi' untuk MK dari konsentrasi Globalisasi yang diampu oleh bpk. Adde Ma'aruf Wirasenjaya, bapak yang kocak dan ketika memberi materi enak didengar dan sgt asyik, bisa dibilang dosen yang menjadi idola para mahasiswa (walaupun kalau memberi nilai tidak terlalu enak, pisss pak, heee :P)

Kuliah pertama ini diawali dengan perkenalan tentang apa itu globalisasi. Ternyata dan ternyata Globalisasi itu ialah proses interaksi antar masyarakat, perusahaan dan pemerintahan dari negara-negara yang berbeda (dikutip dengan sangat jelas dari ppt sang dosen walaupun cttn yang ditulis oleh penulis amburadul dan hampir tidak terbaca)


Ada yang menarik dari kuliah pada sore hari itu, dimana ketika sang dosen idola mengatakan bahwa "beberapa tahun kedepan harga aqua (air mineral) akan melebihi harga 1 liter bensin maka dari itu kita harus mulai terbiasa dengan minum bensin, sekarang harga air mineral yanga ukuran sedang dibandrol dengan harga hampir 2ribu rupiah (ukuran 600 ml) sedangkan bensi 1 liter Rp 4500,  hahahaaaaa :D aduh pak ga mungkinlah minum bensin paling-paling kalau mahal kita minum air langsung dari keran, hohoho :0 .. 
Yaaaa itu lah kemungkinan yang sgt mungkin terjadi karena perusahaan2 air mineral dinegeri ini hampir semua telah diprivatisasi atau lebih dikenal dengan diswastanisasi, (weleh weleh) ga percaya, ayo kita lihat: AQUA itu keluaran dari danone (dari prancis), nestle dari swiss, dll. --> itulah GLOBALISASI

Hal menarik lainnya ialah ketika beliau menceritakan orstrong dan weak state dalam menghadapi company(perusahaan).
1. Strong State. Peristiwa tumpahnya minyak di teluk meksiko akibat kebocoran pada pipa.
Disini presiden Obama luar biasa peduli dan menekan keras agar perusahaa British Petroleum bertanggung jawab penuh atas peristiwa itu. Kepedulian obama begitu tinggi hingga beliau harus 2x membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Perusahaan besar yang notebanya perusahaan kelas dunia itupun takut ma Obama sehingga perusahaan minyak asal inggris itu bertanggung jawab penuh untuk menutup kebocoran sampai perusahaan itu menjual asetnya yang ada di afrika, asia dan eropa demi membiayai proyek tersebut. Dalam jangka 4 bulan akhirnya kebocoran di teluk meksiko pun berakhir. Tak selesai sampai disitu bentuk tanggung jawabnya bahkan seluruh jajaran tinggi di perusahaan baik seprti CEO-CEO nya itu dipecat karena membuat malu perusahaan. 
2. cerita berbeda justru terjadi di Indonesia dan menjukkan kebalikannya
Pastilah teman-teman mengetahui dan masih terasa segar dalam ingatan akan peristiwa bencana "Lumpur Lapindo". Sudah 4 tahun berlalu namun Indonesia sampai sekarangpun belum mampu mengatasi luapan lumpur tersebut. Sudah habis 4Triliun rupaih uang negara (diambil dari APBN) yang terpakai untuk membiayainya. Uang negara yang terpakai bukan uang dari perusahaan lapindo tersebut. Lapindon hanya mengelurkan uang sebesar 1 Milyar saja itupun untuk menutup mulut para pendemo yang meminta ganti rugi. Sungguh terlalu, disini pemerintah teruatama SBY tidak berani menghadapi perusahaan Bakrie yang notabenya hanya perusahaan kelas lokal. Apakah harus uang negara yang dipakai sedangkan yang punya perusahaan hanya menabung uangnya entah dimana. Dan bahkan yang mencengangkan lagi, Si empu perusahaan yang telah membuat warga sidoarjo menderita malah diajak satu meja dalam pemerintahan SBY jilid 2 ini  bahkan menjabat sebagai ketua pelaksanaan harian setgab  (sekretariat gabungan) yang dibentuk oleh SBY.Walah walah, gilonya negeri ini....

Sungguh Luar biasa dan lucunya negeri ini. Orang yang jelas-jelas bersalah malah diberi tampuk jabatan yang tinggi. Memang negeri ini tak ubahnya negeri para penguasa dan para konglomerat.
Dimana keadilan ini??? Lihatlah negeri Amerika Serikat. Walapun kita sering menghujat sebagai negara pecinta perang, negara kapitalis namun ada 1 yang harus kita contoh yaitu Pemerintah Yang Tidak Takut Pada Perusahaan Besar. Contoh antara 2 kasus itu sangat membuktikan bahwa Indonesai ialah negara WEAK STATE yang tak berani melawan perusahaan sekelas Lapindo...Ckkkkkkkkk, Malu aku rasanya hidup dinegeri ini bila melihat contoh kontras itu.Yahhh, namun apa mau dikata, itulah yang tejadi dan kita mau tak mau harus menerimanya. 

Dan mungkin cukup disini cerita saya. Kuliah yang menarik yang dibawa oleh bpk Adde. Semoga pada kuliah-kulianya mendatang ada hal-hal baru yang dapat membuka mata kita akan dunia dan segala perubahan yang terjadi akibat GLOBALISASI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar