Sabtu, 07 Agustus 2010

Bahaya Penggunaan Styrofoam

Bahaya Yang Mengancam DiBalik Penggunaan Styrofoam


Siapa yang tak asing dengan benda yang satu ini, digunakan hampir diseluruh dunia. Dari orang tua sampai kaum muda mudapun sering menggunakannya, ya itulah styrofoam. Pembungkus makanan dari berbahan styrofoam ini sering kita jumpai di rumah-rumah makan  baik itu rumah makan biasa, restoran fast food restoran yang elite sekalipun. Styrofoam sering digunakan sebagai wadah makanan yang disajikan terutama bila kita membeli makanan untuk dibawa pulang(dibungkus). 
Memang secara fisik wadah makanan yang satu ini terkesan lebih elite, menarik dan bentuk makanan akan terjaga dibandingkan dengan pembungkus makanan yang lainnya seperti kertas minyak yang bewarna coklat  ataupun plastik bening. Tapi tahukan anda bahaya yang mengancam dibalik wadah makanan yang satu ini. Dan bahaya itupun tak hanya bagi kesehatan kita sebagai manusia melainkan berbahaya juga bagi lingkungan kita karena berkaitan dengan wacana "Pemanasan Global" atau yang lebih dikenal dengan "Global Warning"

Bahaya Styrofoam bagi kesehatan:
* Styrofoam pemicu munculnya penyakit kanker di tubuh kita. Hal ini disebabkan dari sumber yang didapat dari http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/bahaya-kemasan-styrofoam

Dalam bahan pembungkus makanan tersebut ditemukan kandungan dioctyl phthalate  (DOP)  yang menyimpan zat benzen, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem percernaan. Benzen ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui feses (kotoran) atau urine (air kencing). Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak. Inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker. Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.
Pada beberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia.Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.

Bila terkena suhu tinggi, pigmen styrofoam akan bermigrasi ke makanan. Bila makanan yang baru digoreng ditempatkan di kantong plastik, suhu minyak yang tinggi akan menghasilkan kolesterol atau lemak jenuh yang tinggi pula yang mudah larut dengan bahan dasar Styrofoam, styren. Styren, bahan dasar styrofoam, memang bersifat larut lemak dan alkohol. Karena itu, wadah dari jenis ini tidak cocok untuk tempat susu yang mengandung lemak tinggi. Begitu pun dengan kopi yang dicampur krim. Padahal, tidak sedikit restoran cepat saji yang menyuguhkan kopi panasnya dalam wadah ini. Makanan yang mengandung vitamin A tinggi sebaiknya juga tidak dipanaskan di dalam wadah styrofoam, karena styrene yang ada di dalamnya dapat larut ke dalam makanan. Pemanasan akan memecahkan vitamin A menjadi toluene. Toluene inilah pelarut styren.

Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Bahkan, beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization' s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) telah nyata-nyata mengkategorikan styrofoam sebagai bahan carsinogen (bahan penyebab kanker)

Itu Baru bahaya bagi kesehatan, belum lagi bahaya bagi lingkungan:, yuk kita lihat
Selain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah lingkungan. Karena tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak ekosistem dan biota laut. Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam. Namun sebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama, membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembali menjadi wadah makanan dan minuman.
Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan. Data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak.
Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia.

Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap-yang mengganggu pernapasan-dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.Melihat sedemikian besar dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, beberapa kota di Amerika seperti Berkeley dan Ohio telah melarang penggunaan styrofoam
sebagai kemasan makanan.

Sudah jelas kan mengenai bahaya yang ditimbulkan dari pemakai styrofoam baik bagi
kesehatan manusia maupun bagi lingkungan kita. Bagi anda yang peduli dengan bumi kita marilahdari sekarang kita kurangi atau bahkan kita stop pemakaian styrofoam sebagai wadah makanan yang kita beli. Langkah kecil yang kita lakukan ini berguna bagi diri kita sendiri agar terhindar dari keganasan kanker dan tentunya berguna bagi lingkungan kita.

Penulis: Tiara Dewi Utami Gunadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar